Natural
Bahan alami diambil dari alam melaui beberapa macam proses. Proses yang dipilih tergantung dari berapa banyak kandungan senyawa aromatik di dalam bahan tersebut dan seberapa sensitif sehingga jumlah senyawa yang didapatkan bisa maksimal. Saat ini, secara umum dikenal 3 jenis proses penangkapan material parfum dari alam: ekstraksi (extraction), distilasi (distillation) dan ekspresi (expression). Jaman dahulu, terdapat satu jenis proses yang saat ini sudah tidak umum digunakan, yaitu proses enfleurage.
Penggunaan bahan alami memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya stabilitas, keberadaan bahan dan terkadang biaya yang cukup tinggi. Sebagai contoh, wangi dari minyak nilam (patchouli) oil yang hingga saat ini belum dapat dibuat sintetiknya, mengalami keterbatasan persediaan pada saat terjadi tsunami di Aceh. Aceh dan beberapa daerah di Sumatera merupakan salah satu sumber bahan baku yang parfum yang berasal dari minyak nilam (patchouli oil). Para pemilik rumah parfum (perfume house) berlomba-lomba untuk mendapatkan cadangan bahan baku yang menyebabkan melonjaknya harga minyak nilam di pasaran. Contoh lain dari ketidakstabilan penggunaan bahan baku alami adalah warna dari orange oil yang sangat dipengaruhi oleh musim.
Nature Identical
Pada prinsipnya nature identical adalah membuat senyawa sintetik berdasarkan senyawa yang terdapat di alam. Sebagai contoh, sandalwood oil dapat digantikan dengan sandenol yang cenderung lebih murah dan stabil dipasaran.
Sintetik
Perbedaan senyawa sintetik dengan nature identical adalah, senyawa tersebut secara alami tidak terdapat dialam. Akan tetapi, senyawa tersebut merupakan senyawa aroma yang dapat digunakan untuk membuat parfum. Sebagai contoh, senyawa aldehide C14 yang memiliki aroma fruity atau buah-buahan yang nantinya dapat digunakan untuk menghasilkan aroma peach ataupun fruity fantasy.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.